Putin Sambut Keinginan China Menyelesaikan Krisis Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyambut keinginan China untuk berperan dalam menyelesaikan krisis Ukraina dengan cara yang konstruktif. Pernyataan tersebut dirilis dalam sebuah artikel yang diterbitkan sebelum kunjungan Presiden China, Xi Jinping, ke Rusia pada tanggal 19 Maret 2023. Putin menyebut Xi sebagai teman lama yang baik dan mengatakan bahwa Rusia sangat mengharapkan kunjungan tersebut, yang merupakan kunjungan pertama Xi ke Rusia sejak Putin meluncurkan “operasi militer khusus” tahun lalu.

Putin Sambut Peran China dalam Krisis Ukraina
Putin Sambut Keinginan China Menyelesaikan Krisis Ukraina

Dalam artikel tersebut, Putin juga menyampaikan terima kasih atas keseimbangan Tiongkok dalam menghadapi krisis Ukraina dan kesediaan China untuk berperan konstruktif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pada bulan-bulan sebelumnya, China telah menyatakan netral dalam konflik Ukraina dan menekankan hubungan eratnya dengan Rusia, meskipun mengkritik sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh Barat terhadap Rusia.

Beijing juga telah menerbitkan sebuah makalah 12 poin yang menyerukan dialog dan penyelesaian di Ukraina, tetapi makalah tersebut hanya berisi pernyataan umum dan bukan proposal konkret tentang bagaimana mengakhiri perang yang telah berlangsung selama satu tahun. Ukraina telah menegaskan bahwa penyelesaian apa pun akan mensyaratkan penarikan diri Rusia dari seluruh wilayah yang telah mereka rebut, termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014.

Amerika Serikat merespons dengan skeptisisme yang ekstrem, mengingat penolakan China untuk mengutuk invasi Rusia dan mengatakan bahwa gencatan senjata saat ini hanya akan mengunci perolehan wilayah Rusia dan memberikan Putin tambahan waktu untuk mengumpulkan kembali tentaranya. Washington juga menyatakan kekhawatiran mereka tentang kemungkinan China memberikan persenjataan kepada Rusia, meskipun hal tersebut dibantah oleh Beijing.

Putin menyatakan bahwa hubungan Rusia-China berada pada puncak sejarah dan keduanya sedang menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka untuk melawan ancaman bersama. Hal ini dilakukan karena usaha AS untuk menahan kedua negara tersebut semakin tajam dan tegas. Dengan demikian, pernyataan Putin menunjukkan dukungan kuatnya terhadap kerja sama yang lebih erat dengan China dalam menangani krisis Ukraina.

Dalam konteks ini, kunjungan Presiden Xi Jinping ke Rusia dilihat sebagai kesempatan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama mereka dalam menghadapi tantangan global. Dengan demikian, kerja sama antara Rusia dan China diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan krisis Ukraina dan memperkuat perdamaian dan keamanan global.