Xi Jinping Terpilih Kembali sebagai Presiden China

Pada Jumat, 10 Maret 2023, Xi Jinping terpilih kembali sebagai Presiden China untuk masa jabatan ketiga, menjadikannya sebagai pemimpin paling berkuasa di China sejak pemerintahan di era Mao Zedong. Pemilihan tersebut dilakukan oleh hampir 3.000 anggota parlemen Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) di Aula Besar Rakyat dan Xi merupakan satu-satunya kandidat presiden yang hadir dalam pertemuan itu. Pemungutan suara berlangsung selama sekitar satu jam, sementara penghitungan elektronik selesai dalam 15 menit saja.

Xi Jinping Terpilih Kembali sebagai Presiden China
Xi Jinping Terpilih Kembali sebagai Presiden China

Selain Xi, parlemen NPC juga memilih Zhao Leji sebagai ketua parlemen yang baru dan Han Zheng sebagai wakil presiden yang baru. Kedua pejabat tersebut berasal dari tim pemimpin Partai Komunis China bersama Xi di Komite Tetap Politbiro sebelumnya.

Penunjukan anggota kabinet pemerintahan yang baru akan dipilih dalam dua hari ke depan. Para pejabat yang disetujui Xi akan dipilih untuk mengisi posisi-posisi puncak di kabinet, termasuk calon perdana menteri berikutnya, Li Qiang, yang diperkirakan akan diangkat menjadi orang nomor dua di China.

Meskipun peran kepresidenan di China sebagian besar bersifat seremonial, Xi Jinping memiliki kekuasaan yang sangat besar di negaranya. Terpilihnya Xi untuk masa jabatan ketiga ini bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat bahwa ia menghapus aturan batas masa jabatan presiden di tahun 2018 dan diperpanjang kekuasaannya dalam pertemuan politbiro pada Oktober 2022 lalu.

Xi Jinping, yang saat ini berusia 69 tahun, telah menjadi orang nomor satu di Negeri Tirai Bambu sejak tahun 2012 dan kemungkinan besar akan terus memimpin hingga akhir hayatnya. Ia juga menjabat sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata China.

Namun, pemerintahan baru Xi Jinping dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dalam memulihkan ekonomi yang terdampak akibat pandemi COVID-19 dan hubungan diplomatiknya yang semakin memburuk dengan Barat. Xi dijadwalkan akan berpidato terkait pengukuhannya ini pada Senin, 13 Maret 2023, sebelum sesi parlemen tahunan ditutup.