Hadirnya Teknologi ChatGPT dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi: Manfaat dan Risiko

Hadirnya teknologi ChatGPT diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi proses pembelajaran di perguruan tinggi. Teknologi ini dirilis pada 30 November 2022 dan dalam lima hari, sudah memiliki satu juta pengguna. Jumlah ini terus meningkat dalam dua bulan menjadi 100 juta pengguna. CEO Bahasa Kita Oskar Riandi menyatakan bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti layanan pelanggan, asisten pribadi, menulis artikel, meringkas teks, parafrase, menerjemahkan bahasa, analisis, dan menulis kode komputer.

ChatGPT dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tingg
ChatGPT dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tingg

Namun, penggunaan teknologi ChatGPT harus disikapi dengan bijaksana. Oskar mengingatkan bahwa secara semantik hasil jawaban yang diberikan oleh sistem ini tetap koheren, tetapi data yang dihasilkan bisa jadi salah. Oleh karena itu, pengguna perlu berhati-hati dalam menginterpretasikan hasil yang diberikan oleh teknologi ini.

Lebih lanjut, Oskar menyarankan agar teknologi ChatGPT dapat digunakan untuk melakukan personalisasi pembelajaran. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa kemampuan belajar setiap mahasiswa berbeda, sehingga personalisasi pembelajaran sangat diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi belajarnya. Selain itu, teknologi ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas pembelajaran dan memberikan aksesibilitas lebih kepada mahasiswa.

Namun, Oskar juga menyoroti beberapa risiko yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknologi ChatGPT dalam proses pembelajaran. Risiko pertama adalah ketergantungan pada teknologi, yang bisa mengurangi kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga bisa menghasilkan informasi keliru atau hoaks, serta mengurangi interaksi sosial antar mahasiswa.

Untuk mengatasi risiko tersebut, Oskar mendorong perlunya integrasi penggunaan teknologi ChatGPT dalam pembelajaran yang diarahkan oleh dosen dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat memperkaya proses pembelajaran tanpa menggantikan interaksi sosial dan partisipasi aktif mahasiswa.

Teknologi ChatGPT memberikan manfaat dan risiko yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Oleh karena itu, pengguna perlu menggunakan teknologi ini secara bijaksana dan diperlukan pengaturan yang baik dalam penggunaannya sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi proses pembelajaran.