Oli mesin merupakan komponen penting dalam kendaraan, termasuk mobil. Oli mesin berfungsi untuk melumasi komponen mesin mobil, sehingga mesin bisa bekerja dengan baik. Namun, pemilihan oli mesin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin bisa menyebabkan beberapa masalah pada mesin mobil, salah satunya adalah tarikan mesin yang terasa lebih berat saat berakselerasi. Apa sebabnya?
 |
| Pakai Oli Lebih Kental, Tarikan Mesin Mobil Jadi Lebih Berat? |
Menurut Alvin Suwarna, Director PT Sumber Suwarna Unisindo, distributor oli PTT Lubricants di Indonesia, pemilihan viskositas oli mesin harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin mobil yang umumnya sudah tertera dari pabrikan. Viskositas oli mesin ditunjukkan dengan kode angka pada kemasan, seperti 0W-20, 5W-30, atau 10W-40. Saat mesin bekerja, viskositas atau kekentalan oli diindikasikan pada dua angka di belakang.
Contohnya, pada mesin dengan spesifikasi oli 0W-20 yang tergolong oli encer, angka 20 menunjukkan indikator viskositas oli pada temperatur mesin ideal atau sudah panas saat bekerja. Jika mesin diisi dengan oli yang lebih kental, seperti 0W-40 atau 5W-30, maka viskositas oli mesin saat temperatur mesin ideal akan lebih kental daripada yang -20. Akibatnya, kepekatan oli mesin yang lebih kental akan menghambat gerak komponen mesin. Mesin pun jadi lebih berat, sehingga pengaruhnya ke pembakaran tidak bisa optimal karena beban kerja mesin dari oli yang lebih kental.
Oleh karena itu, pemilihan viskositas oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin mobil. Mesin mobil yang sehat tentunya akan membuat kendaraan lebih tahan lama dan aman digunakan. Jangan tergoda untuk mengganti oli mesin dengan viskositas yang lebih kental karena takut oli terlalu encer. Pastikan untuk selalu membaca spesifikasi mesin mobil dan pilih oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi tersebut. Dengan begitu, tarikan mesin mobil tetap optimal dan kendaraan tetap awet dan aman digunakan.
