OS Android di India Beda Dengan Negara Lain?

Pada tahun 2023, India telah mengambil keputusan untuk memisahkan aplikasi Google dari sistem operasi (Operating System/OS) Android yang dijual di negara tersebut. Keputusan ini diambil setelah lembaga Pengawas Persaingan India (CCI) menetapkan kebijakan untuk mengurangi kontrol Google terhadap Android.

OS Android di India Beda  Dengan Negara Lain
OS Android di India Beda  Dengan Negara Lain

Perbedaan yang akan terjadi bukanlah pada fitur atau tampilan sistem operasi Android, melainkan pada aspek aplikasi Google bawaan. Putusan tersebut akan memaksa Google untuk tidak menginstal aplikasi-aplikasi miliknya, seperti Google Chrome, YouTube, Drive, Gmail, dan lain-lain secara bawaan pada ponsel Android yang dijual di India.

Menurut pembocor dengan kode Kuba Wojciechowski, kebijakan tersebut merupakan bagian dari Indian Mobile Application Distribution Agreement (IMADA). Perjanjian tersebut merupakan perjanjian distribusi aplikasi seluler baru antara Google dan pembuat smartphone (Original Equipment Manufacturer/OEM). Ketentuan IMADA yang baru disebut hanya mengharuskan OEM untuk menyertakan toko aplikasi Google Play Store saja secara bawaan. Sementara itu, pengguna dapat menginstal aplikasi Google lainnya secara mandiri dari Play Store sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Selain itu, perjanjian lisensi Android di India tidak mengharuskan pembuat ponsel untuk menyertakan widget kolom Google Search, folder aplikasi Google, atau ikon Play Store di layar utama (home screen). Hal ini berbeda dengan ketentuan MADA standar yang mewajibakan OEM untuk menginstal 11 aplikasi kunci Google secara bawaan pada ponsel, termasuk di layar utama.

Ketentuan IMADA yang membuat smartphone Android di India membawa lebih sedikit aplikasi Google secara pra-instal akan berlaku mulai kuartal kedua (April-Juni) 2023. Namun, Google disinyalir tengah menyiapkan “Indian Placement Agreement” yang membuat Google akan membayar OEM untuk melakukan pra-instal salah satu dari 11 aplikasi inti Google dan menempatkannya di home screen.

Keputusan ini memberikan pengguna kontrol yang lebih besar atas smartphone Android mereka di India. Selain itu, kebijakan ini juga mengikuti aturan Eropa yang mengizinkan pengguna smartphone Android memilih peramban default mereka selama proses penyiapan ponsel. Meskipun kebijakan ini hanya berlaku di India, namun dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada dunia Android secara keseluruhan.