Cara Mengatasi Bibir Sumbing pada Anak dengan Tepat

Bibir sumbing adalah salah satu kelainan bawaan lahir yang umum terjadi. Selain bibir, sumbing bisa terjadi pada langit-langit atau lelangit mulut. Jumlah kasusnya di Indonesia sebanyak 3.000-6.000 kelahiran per tahun. Anak yang terlahir dengan sumbing bibir dan lelangit butuh penanganan bertahap hingga dewasa. Lantas, bagaimana Cara Mengatasi Bibir Sumbing pada Anak dengan Tepat?

 

Mengenal Bibir Sumbing

Bibir sumbing adalah kelainan bibir yang terjadi saat anak berkembang dalam kandungan di mana bibir tidak bisa menyambung atau menyatu secara normal sehingga tercipta celah pada bibir. Celah bisa berada di salah satu atau kedua sisi bibir, bisa juga di tengah. Bibir sumbing hampir selalu terjadi pada bagian atas bibir.

Jaringan wajah dan bibir berkembang selama dua bulan pertama masa kehamilan. Dari setiap sisi, jaringan tumbuh ke arah tengah hingga membentuk fitur wajah. Ketika jaringan-jaringan ini tidak menyatu di tengah seluruhnya, akan muncul celah atau sumbing. Celah itu bisa berukuran kecil, bisa juga besar hingga mencapai hidung.

Bibir sumbing dikelompokkan berdasarkan sisi bibir tempat munculnya celah dan tingkat keparahannya, yakni:

  • Unilateral tidak lengkap: Bibir sumbing hanya muncul di salah satu sisi bibir dan tidak sampai dalam mulut.
  • Unilateral lengkap: Bibir sumbing muncul di salah satu sisi bibir hingga ke dalam mulut.
  • Bilateral tidak lengkap: Bibir sumbing mempengaruhi kedua sisi bibir dan tidak sampai dalam mulut.
  • Bilateral lengkap: Bibir sumbing mempengaruhi kedua sisi bibir dan sampai ke mulut.

Ukuran bibir sumbing bervariasi, dari retakan kecil hingga lubang besar pada langit-langit mulut. Celah ini umumnya bisa terlihat segera setelah bayi lahir. Ketika mendapati kelainan ini pada bayi yang baru lahir, dokter akan melakukan penanganan khusus agar bayi tetap bisa mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan hingga bisa dilakukan tindakan selanjutnya.

 

Gejala

Bibir sumbing mungkin tak terdeteksi ketika bayi baru lahir dan baru terdiagnosis ketika gejalanya berkembang. Tanda dan gejala yang umum meliputi:

  • Bibir/langit-langit mulut atau keduanya tidak menutup sempurna
  • Kesulitan menyusu
  • Cairan yang ditelan keluar dari hidung
  • Kesulitan berbicara
  • Suaranya keluar dari hidung hingga terdengar sengau
  • Mengalami infeksi telinga berulang karena penyebab yang tak diketahui

 

Penyebab

Penyebab bibir sumbing tak diketahui secara pasti. Kondisi ini diyakini terkait dengan kombinasi faktor lingkungan dan genetik terutama pada ibu hamil. Faktor lingkungan yang berpengaruh termasuk:

  • Kekurangan vitamin
  • Merokok selama kehamilan
  • Penyalahgunaan obat terlarang

Bila anggota keluarga, terutama ibu hamil, mengalami bibir sumbing, risiko anak kelak terlahir dengan kondisi serupa lebih besar. Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention dari sejumlah temuan riset, beberapa faktor yang meningkatkan risiko bayi mengalami sumbing bibir dan lelangit meliputi kebiasaan merokok saat hamil, ibu memiliki masalah diabetes, penggunaan obat tertentu untuk epilepsi pada trimester pertama kehamilan.

Batu Amandel: Gejala, Mencegah dan Mengobati

 

Cara Dokter Mendiagnosis Bibir Sumbing

Bibir sumbing mudah dilihat dengan kasatmata. Dokter yang membantu persalinan bisa segera tahu bayi yang terlahir mengalami bibir sumbing. Namun kondisi ini juga bisa dideteksi sebelumnya saat pemeriksaan kehamilan lewat ultrasonografi (USG). Celah di bibir biasanya bisa dilihat dengan USG saat usia kehamilan 30 minggu atau setelahnya.

Bila diagnosis bibir sumbing dilakukan sebelum kehamilan, ibu hamil dan keluarganya bisa mendapat konseling pra-persalinan dari rumah sakit. Tujuannya adalah memahami seputar kondisi ini, termasuk bagaimana penanganannya kelak ketika bayi lahir.

 

Cara Mengatasi Bibir Sumbing

Satu-satunya cara mengatasi bibir sumbing adalah dengan operasi. Ketika bayi dengan bibir sumbing menyusu, cairan bisa keluar dari hidungnya. Kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan botol khusus dan perawatan ekstra sampai bayi cukup umur untuk menjalani operasi, biasanya ketika usianya 3 bulan.

Dalam operasi, dokter akan berupaya menyatukan celah bibir dengan cara menjahitnya. Bergantung pada jenis sumbing dan tingkat keparahannya, mungkin diperlukan lebih dari satu operasi. Operasi juga biasanya dilakukan untuk mengoreksi bentuk hidung yang terpengaruh.

Seusai operasi, kondisi anak perlu mendapat pemantauan, evaluasi, dan tindakan tambahan jika diperlukan secara bertahap, biasanya saat usianya 9 bulan, 24 bulan, 3-5 tahun, 5-9 tahun, 7-9 tahun, dan 11-20 tahun. Selain untuk menyempurnakan hasil operasi, penanganan ini bertujuan membantu meningkatkan kemampuan bicara anak yang sebelumnya terganggu akibat bibir sumbing.

 

Komplikasi

Selain menyebabkan gangguan penampilan, bibir sumbing bisa mengakibatkan komplikasi seperti:

  • Kekurangan nutrisi karena kesulitan makan
  • Infeksi telinga dan kehilangan kemampuan pendengaran
  • Keterlambatan bicara dan masalah bahasa
  • Masalah gigi
  • Kepercayaan diri rendah
  • Kesulitan berbaur secara sosial

 

Pencegahan

Karena penyebab bibir sumbing tak bisa dipastikan, sulit untuk mencegah kelainan ini. Namun ada beberapa cara untuk meminimalkan risikonya yang bisa dilakukan oleh ibu hamil, seperti:

  • Tidak merokok dan minum alkohol
  • Menjalani konseling genetik dan pemeriksaan sebelum hamil
  • Mengonsumsi vitamin sebelum dan saat hamil sesuai resep dokter
  • Menjalani pemeriksaan kehamilan rutin hingga persalinan
  • Memastikan kecukupan nutrisi selama hamil

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bibir sumbing umumnya terdiagnosis begitu bayi lahir oleh dokter yang membantu persalinan. Jika tidak, orang tua bisa menanyakan ke dokter segera bila mendapati ada celah di bibir bayi atau tanda dan gejala lain yang diduga bibir sumbing sehingga dokter dapat memeriksa, menegakkan diagnosis dan dapat mengatasi bibir sumbing secepatnya.

 

Reviewed by

dr. Tessa Puspita Sari, Sp.BP-RE

Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik

Primaya Evasari Hospital

Referensi:

  • Facts about Cleft Lip and Cleft Palate. https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/cleftlip.html. Diakses 22 Februari 2023
  • Overview-Cleft lip and palate. https://www.nhs.uk/conditions/cleft-lip-and-palate/. Diakses 22 Februari 2023
  • Cleft lip and cleft palate. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/birth/cleft-lip-and-cleft-palate. Diakses 22 Februari 2023
  • Cleft of lip and palate: A review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7491837/. Diakses 22 Februari 2023
  • Cleft Lip and Palate. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cleft-lip-and-palate. Diakses 22 Februari 2023
  • The Impact of Cleft Lip/Palate and Surgical Intervention on Adolescent Life Outcomes. https://www.annalsofglobalhealth.org/articles/10.5334/aogh.3679/. Diakses 22 Februari 2023
  • Cleft Lip and Palate. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cleft-lip-and-palate. Diakses 22 Februari 2023

Bagikan ke :

Artikel ini Telah terbit di https://primayahospital.com/bedah-plastik/bibir-sumbing/