TikTok dan ChatGPT Mampu Menggantikan Google Search? Ini Dia Faktanya!

Pada era digital seperti sekarang ini, mencari informasi dan berita tidak lagi sulit. Salah satu sarana yang paling populer digunakan untuk mencari informasi adalah Google Search. Namun, menurut laporan Morning Consult, Google Search berpotensi besar digantikan oleh platform TikTok dan ChatGPT. Persentase generasi Z yang mencari informasi di TikTok lebih besar dibandingkan dengan generasi lainnya.

TikTok dan ChatGPT Mampu Menggantikan Google Search? Ini Dia Faktanya!
TikTok dan ChatGPT Mampu Menggantikan Google Search?

Dalam survei yang dilakukan oleh Morning Consult pada Februari 2023, terdapat sebanyak 2.199 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) yang menjadi responden. Survei tersebut menunjukkan bahwa persentase generasi Z yang mencari informasi utama di Google Search lebih rendah dibandingkan dengan generasi lainnya. Sebagian besar dari mereka lebih memilih TikTok sebagai sarana mencari informasi.

Namun, perlu dicatat bahwa pluralitas orang dewasa generasi Z (39%) masih menggunakan Google Search sebagai sarana utama untuk mengumpulkan informasi berita besar. Hanya saja, kelompok muda ini juga menunjukkan preferensi berbeda untuk mencari berita di TikTok. Data tersebut juga menunjukkan bahwa generasi Z mencari informasi dari media sosial lainnya seperti YouTube dan Instagram.

Perusahaan media besar seperti The New York Times, The Wall Street Journal, Financial Times, dan Axios juga membuat akun TikTok dalam enam bulan terakhir. Morning Consult mencatat bahwa perusahaan media raksasa tersebut tampaknya memiliki posisi yang baik untuk menegosiasikan insentif dari pendistribusian berita di TikTok. Sementara itu, pemerintah di beberapa negara, seperti Australia dan Indonesia, tengah memaksa Google dan Facebook untuk membayar penerbit atas pendistribusian berita.

Mesin pencarian dan browser seperti ChatGPT dan Google Bard juga memiliki pandangan untuk memperoleh kembali waktu yang dihabiskan pengguna di media sosial seperti TikTok. Microsoft bahkan telah mengintegrasikan layanan peramban Edge dan mesin pencarian Bing dengan ChatGPT. Google juga dikabarkan akan menghubungkan Bard dengan Google Chrome. Dalam hal ini, Bing dan Google mengintegrasikan AI generatif ke antarmuka. Pengguna yang lebih muda mungkin semakin menyukai peramban untuk mencari informasi. Namun, bisa saja mereka akan lebih jarang mengeklik situs web media setelah membaca ringkasan informasi di ChatGPT atau Bard.

Menurut para peneliti di Morning Consult, rujukan mesin telusur pada akhirnya akan menjadi semakin langka. Oleh karena itu, penerbit tidak boleh terlalu konservatif dalam membatasi liputan mereka yang paling menarik ke situs web. Ini berarti menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk menggunakan kembali sebagian konten paywalled atau berbayar menjadi konten di media sosial, baik itu dalam bentuk video vertikal di TikTok atau bahkan podcast video di YouTube.

Namun, ada beberapa merek berita yang merespons soal plagiarisme dan ketidakakuratan informasi yang diberikan oleh chatbot berbasis AI seperti ChatGPT dan Google Bard. Oleh karena itu, para pengguna perlu lebih berhati-hati dan selektif.