Soal Pencurian Data Pribadi, TikTok Beri Penjelasan

TikTok, aplikasi berbagi video yang sedang tren, meluncurkan upaya baru untuk meredakan kekhawatiran para pemimpin Eropa terkait keamanan data pengguna. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas adanya kekhawatiran yang diungkapkan oleh pemerintah Barat terhadap keamanan data pengguna TikTok yang dianggap tidak aman. Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Barat mempertimbangkan untuk melarang aplikasi tersebut.

Soal Pencurian Data Pribadi, TikTok Beri Penjelasan
Soal Pencurian Data Pribadi, TikTok Beri Penjelasan

Dalam pengawasan dunia maya yang dilakukan oleh Ceko, terungkap adanya ancaman keamanan dari pengguna TikTok. Hal ini membuat kekuatan Barat, termasuk Uni Eropa dan Amerika Serikat, khawatir bahwa China dapat mengakses data sensitif pengguna dari seluruh dunia. Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh China, ByteDance, TikTok berusaha untuk menanggapi kekhawatiran ini dengan mengambil pendekatan yang lebih keras.

Salah satu inisiatif yang diambil oleh TikTok adalah bekerja sama dengan perusahaan keamanan Eropa pihak ketiga untuk mengawasi dan memeriksa bagaimana mengelola data pengguna Eropa. Data pengguna tersebut akan disimpan di dua pusat di Dublin dan satu di Norwegia mulai 2023 dan seterusnya. Saat ini, data pengguna Eropa disimpan di Amerika Serikat dan Singapura.

TikTok juga menyatakan bahwa proyek ini akan mengurangi akses karyawannya sendiri ke data pengguna. Meskipun perusahaan menolak menyebutkan nama mitra, tiga pusat tersebut akan menelan biaya sebesar 1,2 miliar euro (US$1,3 miliar) per tahun, dan proyek ini telah dimulai enam bulan yang lalu.

Dalam pengarahan online, Theo Bertram, Wakil Presiden Kebijakan Publik Eropa TikTok, menyatakan bahwa TikTok sudah memiliki kesepakatan serupa di Amerika Serikat dengan raksasa Silicon Valley Oracle untuk menyimpan data pengguna AS di negara tersebut. Bertram menambahkan bahwa TikTok akan membangun lingkungan yang aman di sekitar data tersebut untuk mencegah akses dari luar kawasan.

Dalam menghadapi kekhawatiran para pemimpin Eropa, TikTok juga berkomitmen untuk menjaga keamanan data pengguna dengan lebih ketat dan memberikan transparansi yang lebih besar dalam mengelola data tersebut. Dengan upaya-upaya ini, TikTok berharap dapat meredakan kekhawatiran para pemimpin Eropa dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu aplikasi berbagi video yang populer di seluruh dunia.