Shopee Kurangi Biaya Promosi, Namun GMV Naik 17,6%

Shopee, salah satu e-commerce terbesar di Asia Tenggara, mengumumkan bahwa mereka berhasil menurunkan biaya promosi sebesar 25% tahun ini menjadi US$ 2,33 miliar atau setara dengan Rp 35,6 triliun. Hal ini menjadi pencapaian yang signifikan bagi perusahaan karena meski mengurangi biaya promosi, nilai transaksi bruto atau GMV berhasil naik sebesar 17,6% menjadi US$ 73,5 miliar atau setara dengan Rp 1.136 triliun.

Shopee Kurangi Biaya Promosi, Namun GMV Naik 17,6%
Shopee Kurangi Biaya Promosi, Namun GMV Naik 17,6%

Pendapatan GAAP Shopee naik 42,3% menjadi US$ 7,3 miliar, sedangkan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan naik dari minus US$ 2,6 miliar pada 2021 menjadi negatif US$ 1,7 miliar. Selain itu, pesanan bruto naik 23,7% menjadi 7,6 miliar.

CEO induk Shopee, Sea Ltd Forrest Li, mengatakan bahwa fokus mereka pada efisiensi dan profitabilitas sejak akhir tahun lalu berhasil memperbaiki bottom line yang signifikan. Mereka bahkan berhasil menghasilkan pendapatan total bersih yang positif pada kuartal IV 2022, menunjukkan kekuatan dan ketahanan model bisnis dasar serta kemampuan eksekusi tim Shopee.

Meski begitu, kinerja induk Shopee, Sea Ltd secara keseluruhan mengalami peningkatan dan penurunan di beberapa aspek. Pendapatan GAAP naik 25,1% menjadi US$ 12,4 miliar, laba kotor naik 33,1% menjadi US$ 5,2 miliar, namun rugi bersih turun hanya 18,9% menjadi US$ 1,7 miliar. EBITDA yang disesuaikan turun dibandingkan 2021 dari minus US$ 593,6 juta menjadi negatif US$ 878,1 juta.

Meskipun demikian, pencapaian Shopee dalam menurunkan biaya promosi sambil meningkatkan GMV menjadi bukti bahwa strategi efisiensi dan fokus pada profitabilitas telah membawa dampak positif pada perusahaan. Dengan pendapatan GAAP yang terus meningkat, Shopee dapat terus mengembangkan bisnisnya dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin di industri e-commerce Asia Tenggara.