Mudzakir Terima Hadiah Rp 75 Juta Setelah Temukan Bug di Google

Seorang siswa kelas XII SMKN 8 Kota Semarang, Abdullah Mudzakir, berhasil menemukan bug atau celah keamanan pada sistem Google yang sulit ditemukan oleh para ahli. Temuannya ini membuat Google memberikan apresiasi berupa Card Google Bug Hunter serta uang senilai USD 5.000 atau setara Rp 75 juta.

Siswa SMK di Semarang Terima Hadiah Rp 75 Juta Setelah Temukan Bug di Google

Mudzakir sendiri menyebut bug tersebut telah ditemukannya pada tahun 2020, namun baru berhasil dikirimkan pada tahun 2021. Bug ini termasuk langka dan cukup sulit untuk ditemukan didalam sistem Google oleh para peretas. Sehingga dalam laporannya ke pihak Google, Mudzakir sempat berdebat dengan Google hingga akhirnya ia bisa meyakinkan Google terkait penemuan bug langka tersebut yang dapat membahayakan sistem Google.

“Setelah beberapa kali mencoba, sempat juga nyoba empat kali itu masih saja ditolak, akhirnya percobaan kelima ini diterima. Tapi sebelum diterima kita adu argumen dulu, itu kan bugnya kayak Google masih belum mengerti, mungkin karena penjelasan aku yang kurang atau gimana, terus kita adu argumen lewat email, akhirnya diterima itu bugnya,” ujar Mudzakir.

Prestasi yang diraih Mudzakir ini semakin memperlihatkan kemampuan anak-anak muda di Indonesia dalam bidang teknologi. Saat ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin memperhatikan para ahli keamanan siber. Seperti halnya Google yang meminta Mudzakir untuk menemukan bug pada program baru mereka.

Meskipun masih berstatus pelajar, Mudzakir sudah bekerja untuk perusahaan yang menyediakan pelayanan sekuriti sistem yang ada di Jakarta. Ia masuk dalam divisi pengecekan kerawanan website atau aplikasi. Mudzakir juga mengikuti bug bounty yang diadakan perusahaan untuk menemukan bug mereka, serta aktif mengikuti kejuaraan cyber security lainnya.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa didiknya, Harti, Kepala SMK Negeri 8 Kota Semarang, memberikan bimbingan bagi siswa didiknya yang berminat dan mencarikan wadah yang tepat agar mereka dapat lebih berkembang. Diharapkan akan lebih banyak siswa SMK Negeri 8 Kota Semarang yang termotivasi dan dapat menemukan serta mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi keamanan siber.