Meta akan PHK Ribuan Pekerja Lagi

Meta milik Mark Zuckerberg, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, baru-baru ini mengumumkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun efisiensi. CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah mengatakan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pada tahun ini. Kabar ini beredar dengan santer dan jumlah pekerja terdampak PHK diperkirakan mencapai ribuan orang.

Meta akan PHK Ribuan Pekerja Lagi
Meta akan PHK Ribuan Pekerja Lagi

Menurut laporan Bloomberg News, direktur dan wakil presiden Meta telah diminta untuk menyusun daftar karyawan yang dianggap tidak dibutuhkan. Manajemen Meta berharap untuk menyelesaikan babak baru PHK tepat sebelum Zuckerberg mengambil cuti sebagai orang tua. Sebelumnya, pada November tahun lalu, Meta sudah mem-PHK 13 persen karyawannya atau setara hampir 11 ribu orang.

Tahun ini, Meta akan berfokus pada upaya untuk menurunkan biaya perusahaan. Zuckerberg juga menerapkan kebijakan baru yang disebut dengan perataan untuk menyingkirkan manajer menengah yang dianggap menghalangi perusahaan menjadi lebih gesit dan produktif. Meta melakukan restrukturisasi di seluruh perusahaannya.

Meskipun berita PHK tersebut membuat harga saham Meta turun sedikit dalam perdagangan premarket kemarin (7/3), namun jika dihitung sejak awal tahun, saham Meta terbilang telah pulih. Ada kenaikan sekitar 54 persen dari sebelumnya.

Meta mungkin berupaya memangkas pengeluaran sebanyak-banyaknya, namun di sisi lain, perusahaan terus berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan metaverse. Divisi Reality Labs perusahaan, yang bertugas membangun virtual reality dan augmented reality, telah menghasilkan pendapatan USD 727 juta (Rp 11,18 triliun) selama kuartal keempat. Namun, mereka juga mencatat kerugian operasional sebesar USD 4,28 miliar (Rp 65,8 triliun).

Dengan berita ini, pengusaha dan pekerja di Indonesia harus waspada terhadap kondisi ekonomi global yang sedang berfluktuasi, sehingga perlu melakukan persiapan dan strategi bisnis yang tepat agar dapat bertahan dalam kondisi yang sulit. Selain itu, penting bagi para pengusaha untuk tetap mengembangkan teknologi yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan, sehingga dapat mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing.