Korut Siap Perang Jika Rudalnya Ditembak Jatuh

Latihan militer bersama Amerika Serikat-Korea Selatan menuai kecaman dari Korea Utara. Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menggambarkan latihan itu sebagai latihan untuk invasi. Pernyataannya yang dilansir dari kantor berita AFP menunjukkan ketegangan antara kedua negara semakin memanas.

Korut Siap Perang Jika Rudalnya Ditembak Jatuh
Korut Siap Perang Jika Rudalnya Ditembak Jatuh

“Lautan Pasifik bukan milik dominium AS atau Jepang,” kata Kim Yo Jong. Korea Utara menyatakan bahwa latihan bersama itu merupakan deklarasi perang jelas terhadap negaranya. Ia juga menambahkan bahwa Korea Utara selalu siap mengambil tindakan yang cepat, luar biasa dan tepat pada setiap saat.

Korea Utara menuduh Amerika Serikat sengaja meningkatkan ketegangan dan menggunakan senjata nuklir melawan negaranya. Kementerian Luar Negeri Korea Utara merilis pernyataan terpisah yang mengecam latihan bersama baru-baru ini dan menunjukkan bahwa skema AS untuk menggunakan senjata nuklir melawan Korea Utara sedang dilakukan pada tingkat perang yang sebenarnya.

Latihan militer Freedom Shield yang dijadwalkan pada 13 Maret 2023 ini menjadi latihan gabungan terbesar kedua negara dalam lima tahun terakhir. Sebelum latihan itu dilakukan, kedua negara telah melakukan latihan udara yang menampilkan pesawat pembom berat B-52 yang dimiliki oleh Amerika Serikat.

Korea Utara telah menjadi negara berkekuatan nuklir yang tidak dapat diubah. Negara ini juga mencatatkan rekor penembakan sejumlah rudal pada tahun lalu. Ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat-Korea Selatan semakin meningkat, terutama setelah Korea Utara mengancam akan melakukan tindakan balasan terhadap latihan militer bersama. Dalam situasi seperti ini, perlu ada upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan antara kedua negara dan mempromosikan perdamaian di wilayah tersebut.