Ilmuwan Temukan Spesies Baru Cumi-cumi Vampir Penghuni Laut Dalam

Spesies baru cumi-cumi vampir berhasil ditangkap oleh para ilmuwan di China. Penemuan ini dilakukan pada kedalaman sekitar 792-1.000 meter di bawah permukaan laut selama ekspedisi Natural Science Foundation of China di barat Laut China Selatan pada tahun 2016. Cumi-cumi vampir adalah makhluk laut dalam yang biasa ditemukan di seluruh dunia di daerah beriklim sedang hingga tropis di Samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Mereka jarang terlihat oleh manusia karena hidup di dasar laut yang sangat dalam dan menyukai habitat gelap dan dingin. Habitat mereka juga rendah oksigen, namun mereka dapat beradaptasi dengan baik.

Cumi-cumi Vampir Penghuni Laut Dalam

Para ilmuwan yang menemukan spesies baru ini menyebutnya sebagai Vampyroteuthis southchinaseais. Hasil yang diterbitkan di bioRxiv dan belum ditinjau rekan sejawat serta ilmuwan lain menyebut bahwa cumi-cumi vampir yang ditemukan pada 2016 lalu adalah spesies baru. Meski sejumlah ilmuwan skeptis akan temuan ini, para peneliti di China yakin bahwa cumi-cumi vampir yang mereka temukan adalah spesies berbeda. Mereka mengatakan, perbedaan morfologis antara spesimen dari Teluk Guinea, Afrika, dan California memungkinkan adanya spesies lain cumi-cumi vampir.

Cumi-cumi vampir bisa tumbuh dengan panjang mencapai 30 centimeter. Mereka pertama kali dideskripsikan pada 1903 sebagai spesies tunggal yang disebut Vampyroteuthis infernalis, yang dalam bahasa latin berarti “cumi-cumi vampir dari neraka”. Bruce Robinson, ilmuwan senior di Monterey Bay Aquarium Research Institute, mengatakan bahwa walau beberapa cumi-cumi vampir terlihat berbeda, tapi hanya satu spesies yang diketahui saat ini. Cumi-cumi vampir di lepas pantai California, misalnya, cenderung memiliki warna karat kemerahan, sementara yang diamati di benua lain berwarna hitam.

Para peneliti di China yakin bahwa cumi-cumi vampir yang mereka temukan adalah spesies berbeda. Mereka mengatakan, perbedaan morfologis antara spesimen dari Teluk Guinea, Afrika, dan California memungkinkan adanya spesies lain cumi-cumi vampir. Mereka juga mengeklaim punya data sangat mendukung tentang keberadaan dua spesies ini, berdasarkan spesimen yang ditemukan di Laut China Selatan. V. southchinaseais disebut berbeda karena memiliki tubuh dan karakteristik genetik yang berbeda dengan V. infernalis, termasuk bentuk paruh bawah dan posisi photophores (organ penghasil cahaya). Photophores ditemukan di seluruh tubuh cumi-cumi vampir, memberi hewan ini kemampuan untuk menghasilkan cahaya di dalam kegelapan. Cahaya ini membantu mereka mengalihkan perhatian pemangsa atau bahkan menarik mangsa.