Kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) kembali mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan. ChatGPT, salah satu AI teks generatif yang dibuat oleh perusahaan OpenAI, baru-baru ini lulus ujian sekolah kedokteran di Amerika Serikat dengan nilai setara dengan mahasiswa kedokteran senior. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 8 Februari 2023 di JMIR Medical Education.
 |
| ChatGPT Lulus Tes Ujian Sekolah Kedokteran |
Studi tersebut memberikan ChatGPT sebuah set atau deretan soal Ujian Lisensi Medis (USMLE) tahap 1 dan 2. Hasilnya, ChatGPT mampu menjawab dengan benar hingga lebih dari 60 persen pertanyaan dan mencapai nilai setara dengan mahasiswa kedokteran tahun ketiga. Hal ini menunjukkan kemampuan ChatGPT dalam mewakili kombinasi pengetahuan klinis dan interaksi dialogis.
David Chartash, Ph.D, dari Fakultas Kedokteran Universitas Yale, mengatakan bahwa ChatGPT dapat menjadi alat pendidikan kedokteran interaktif. Hal ini mendukung kemampuan mahasiswa dalam memahami praktik klinis yang ditambah teknologi yang akan mereka warisi ketika lulus.
Selain lulus ujian sekolah kedokteran, ChatGPT juga pernah diuji di sekolah hukum di AS. Meskipun berhasil lulus, ChatGPT mendapat skor C+ dan masuk peringkat paling bawah di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan ChatGPT masih perlu ditingkatkan dalam menjawab pertanyaan matematika di pilihan ganda.
Namun demikian, ChatGPT tetap menjadi salah satu AI teks generatif yang unggul dengan kemampuan membangun percakapan. Jawaban dari ChatGPT berhubungan dengan kalimat prompt sebelumnya. Selain itu, ChatGPT juga dapat membuat artikel marketing, cerita pendek, puisi, hingga membantu menulis kode.
Kemampuan ChatGPT yang semakin meningkat membawa harapan besar untuk pengembangan teknologi dan pendidikan di masa depan. Dalam era digital ini, penggunaan AI dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran. Namun, tetap diperlukan pengawasan dan pengembangan yang tepat untuk memastikan keamanan dan kualitas AI yang digunakan.
