Apple Menjadi Perusahaan Hijau Teratas Menurut Laporan Clean 200

Perusahaan teknologi raksasa, Apple, menjadi perusahaan dengan pendapatan “hijau” teratas menurut laporan Clean 200 yang dirilis oleh As You Sow dan Corporate Knights. Apple mendapatkan peringkat teratas dengan pendapatan bersih US$ 259 miliar, setara dengan Rp 3.885 triliun (kurs Rp 15.000). Sebanyak 71% pendapatan perusahaan diperoleh dari sumber bisnis berkelanjutan. Penilaian dilakukan pada 200 perusahaan publik teratas dari 6.720 perusahaan global, dan penentuan peringkat didasarkan pada pendapatan yang diperoleh setiap perusahaan dari produk dan layanan yang berkelanjutan.

Apple Menjadi Perusahaan Hijau Teratas Menurut Laporan Clean 200
Apple Menjadi Perusahaan Hijau Teratas

Setelah Apple, Google-parent Alphabet menempati peringkat kedua sebagai perusahaan berkelanjutan dengan pendapatan bersih US$ 228,7 miliar. Peringkat selanjutnya diikuti oleh Deutsche Telekom US$ 89 miliar, Verizon Communication US$ 80 miliar, serta Tesla US$ 53 miliar.

Laporan ini telah dirilis sejak tahun 2016, dimulai dari perusahaan yang menerapkan energi bersih dalam bisnisnya. Kemudian, cakupannya diperluas mencakup pendapatan perusahaan yang memenuhi berbagai sertifikasi berkelanjutan, baik dari kendaraan listrik, hingga pinjaman berkelanjutan. Selain itu, perusahaan yang terpapar pada praktik bisnis kontroversial, seperti investasi bahan bakar fosil, senjata, atau sebaliknya yang memiliki catatan kebijakan iklim yang menghambat secara sistemik, tidak termasuk dalam peringkat.

CEO As You Sow, Andrew Behar, menyatakan bahwa “penyebaran transisi besar sedang kita alami menyebar lebih jauh secara global, bahwa setiap negara di dunia akan segera memiliki perusahaan besar yang menghasilkan banyak uang dengan mempekerjakan banyak orang, sebagai bagian dari transformasi global”. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak hanya energi bersih, tapi seluruh ekonomi, dari iklan Google yang berasal dari perusahaan, berfokus pada keberlanjutan.

Apple telah membuat langkah dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi dampak lingkungan dari produksi perangkatnya dengan menggunakan bahan daur ulang dan mineral tanah jarang. Perusahaan ini mendapatkan aluminium nol-karbon atau hampir nol-karbon dan membuat iPhone. Selain itu, Apple juga telah mendapatkan sekitar 300 label ramah lingkungan dan sertifikasi. Apple juga menawarkan delapan perangkat dengan lebih dari 20% bahan daur ulang. MacBook Air 2020, dengan chip M1 memiliki jumlah bahan daur ulang tertinggi di mana sekitar 44% bagian laptop didaur ulang, termasuk penutup aluminium 100% daur ulang. Mulai 2021, Apple mulai menggunakan emas dan tungsten daur ulang di semua iPhone-nya.

Dalam hal pendapatan berkelanjutan, Apple utamanya berasal dari penjualan iPhone, iPad, dan Mac, yang semuanya telah mendapatkan sertifikasi EPEAT.

Selain itu, Apple juga menginvestasikan dana besar untuk mendukung program energi bersih. Pada bulan Juli 2022, Apple mengumumkan investasi sebesar $430 miliar dalam program energi bersih selama 10 tahun ke depan. Dana ini akan digunakan untuk membangun infrastruktur energi bersih dan membantu rekan-rekan bisnisnya untuk beralih ke sumber energi bersih.

Program ini juga akan membantu mengurangi emisi karbon dioksida dari operasional Apple dan rekan-rekan bisnisnya sebesar 75% pada tahun 2030. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Apple untuk menjadi perusahaan yang sepenuhnya berkelanjutan secara lingkungan pada tahun 2030.

Tentu saja, penilaian sebagai perusahaan berkelanjutan bukanlah hal yang mudah. Apple sendiri juga masih memiliki tantangan dalam mencapai tujuan keberlanjutan secara penuh. Namun, langkah-langkah yang telah diambil oleh perusahaan ini dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan komitmen yang serius dalam mendukung keberlanjutan.

Diharapkan, langkah ini juga dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk lebih memperhatikan dampak lingkungan dari operasional bisnis mereka. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan, dapat diharapkan bahwa perusahaan-perusahaan akan semakin memprioritaskan keberlanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis mereka.

Dalam rangka meningkatkan komitmen dan transparansi keberlanjutan, Apple juga merilis laporan keberlanjutan secara rutin yang mencakup pencapaian keberlanjutan, tantangan yang dihadapi, serta rencana tindakan selanjutnya. Laporan ini juga meliputi data operasional yang terkait dengan emisi karbon, konsumsi air, dan penggunaan energi, serta kebijakan dan praktik bisnis yang mendukung keberlanjutan.

Dalam upaya untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan, Apple juga mengintegrasikan pesan keberlanjutan ke dalam kampanye pemasaran mereka. Contohnya adalah kampanye “Think Different” yang menekankan pentingnya inovasi untuk menciptakan solusi keberlanjutan.

Secara keseluruhan, penobatan Apple sebagai perusahaan berkelanjutan yang menduduki peringkat teratas dalam daftar Clean 200 merupakan pengakuan atas komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan secara lingkungan dan sosial. Diharapkan, penghargaan ini dapat memotivasi perusahaan-perusahaan lain untuk mengikuti jejak Apple dalam memprioritaskan keberlanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis mereka dan mendorong transformasi global menuju jalur yang lebih berkelanjutan.