Nokia Umumkan Logo Baru pada MWC 2023

Pada perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2023, Nokia, perusahaan teknologi asal Finlandia, mengumumkan identitas baru mereka. Setelah 60 tahun menggunakan logo lama, Nokia memutuskan untuk memberikan perubahan pada identitas perusahaan mereka demi fokus pada pertumbuhan yang lebih agresif.

Nokia Umumkan Logo untuk Identitas Baru pada MWC 2023
Nokia Umumkan Logo untuk Identitas Baru pada MWC 2023

Logo baru Nokia terdiri dari lima wujud berbeda yang membentuk kata NOKIA. Perubahan signifikan lainnya adalah penghilangan warna biru ikonik dari logo lama untuk diganti dengan berbagai warna tergantung pada penggunaan.

Perusahaan mengumumkan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari strategi mereka yang diperbarui. Sebagai pendukung utama, Nokia ingin merefleksikan diri mereka sebagai pemimpin inovasi teknologi bisnis-ke-bisnis yang memelopori masa depan di mana jaringan bertemu dengan cloud.

CEO Nokia, Pekka Lundmark, menjelaskan bahwa perusahaan tidak lagi berfokus pada asosiasi mereka dengan ponsel. Mereka ingin meluncurkan merek baru yang lebih berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri, hal yang sama sekali berbeda dengan ponsel lama.

Tak dapat dipungkiri masih banyak orang yang berpikir bahwa Nokia masih aktif di pasar ponsel. Padahal, ponsel yang dijual dengan merek Nokia diproduksi oleh HMD Global, dan nama Nokia hanyalah sebuah merek.

Sejak memimpin Nokia pada tahun 2022, Lundmark menetapkan strategi dengan tiga tahap, yakni reset, akselerasi, dan skala. Dengan tahap reset sekarang selesai, Lundmark mengatakan tahap kedua dimulai.

Meski Nokia masih bertujuan untuk mengembangkan bisnis penyedia layanannya, di mana mereka menjual peralatan ke perusahaan telekomunikasi, fokus utamanya sekarang adalah menjual peralatan ke bisnis lain. Lundmark berharap bahwa penjualan di bidang ini dapat tumbuh menjadi dua digit secepat mungkin.

Nokia juga telah bermitra dengan beberapa pembuat peralatan telekomunikasi untuk menjual jaringan dan peralatan 5G private untuk pabrik otomatis. Selain itu, Nokia juga membidik sektor otomatisasi pabrik dan pusat data yang dapat membuat mereka bersaing dengan perusahaan teknologi besar, seperti Microsoft dan Amazon.

Lundmark mengatakan bahwa akan ada berbagai jenis kasus, terkadang mereka akan menjadi mitra Nokia, terkadang mereka bisa menjadi pelanggan Nokia, dan dalam beberapa kasus, mereka akan menjadi pesaing.

Perubahan identitas Nokia ini merupakan langkah awal menuju fokus yang lebih jelas pada pengembangan teknologi di berbagai sektor industri. Dengan mempertajam fokus mereka pada bisnis-ke-bisnis, Nokia berharap dapat mencapai pertumbuhan yang lebih agresif di masa depan.